Teori Memory
Menurut Atkinson dan Shiffrin, memori dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
Sensory memory
Short Term Memory (STM)
Long Term Memory (LTM)
1. Sensory memory
Sensory memory adalah ingatan sementara dari informasi sensoris setelah suatu stimulus dihilangkan. Jenis sensori memori ada dua, yaitu auditory sensory memory dan visual sensory memory. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Sperling, dapat disimpulkan bahwa kemampuan memproses informasi melalui penginderaan jauh lebih baik daripada laporan sederhana secara verbal. Hal ini dikarenakan setelah kita melakukan scanning suatu data orang itu memberikan image pada data tersebut. Visual sensory memory tidak dapat bertahan lama dan terjadi sangat cepat yaitu sekitar seperempat sampai setengah detik. Berdasarkan beberapa penelitian eksperimen, disimpulkan bahwa individu hanya dapat mengingat empat sampai lima dari duabelas item yang ditampilkan kepada individu dengan sangat cepat. Apabila kita tidak fokus atau memberi atensi pada suatu data, maka syaraf penglihatan kita akan dapat mencatat semua informasi yang dapat kita lihat. Namun, kita hanya dapat memfokuskan perhatian pada informasi atau data yang terproyeksi pada bagian sentral mata, yaitu fovea. Sedangkan syaraf peripheral penglihatan kita kurang sensitif dalam menerima data informasi dalam lingkup yang besar dan dalam memindahkan fokus penglihatan mata ketika terjadi pergerakan/pergantian data dan ada cahaya yang dideteksi.
Pada saat kita memberi atensi pada suatu informasi visual, maka informasi tersebut akan ditransfer ke dalam Short Term Memory (STM). Apabila kita gagal dalam memberi atensi, maka konsep yang didapat dari informasi tersebut akan hilang atau terlupakan dan akan tergantikan dengan informasi baru yang telah dikodekan. Walaupun informasi yang didapat tanpa pemberian atensi tersebut akan cepat hilang, namun informasi tersebut setidaknya dapat dipertahankan lebih lama dengan cara mempersepsikan informasi yang baru tersebut dengan cara menggabungkannya dengan informasi lain sebelumnya. Contohnya ketika seseorang diperlihatkan sekilas cahaya pada sebuah lingkaran dalam suatu ruangan yang gelap, orang tersebut menghubungkannya dengan lampu mobil di jalan raya. Jadi, memori tersebut akan muncul sebagai kombinasi antara keduanya dan dihubungkan dengan satu tema, yaitu kilasan cahaya.
2. Short Term Memory (STM)
STM adalah kemampuan yang paling mendasar dari individu untuk merecall suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima informasi tersebut. STM ditentukan oleh kecepatan penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat. STM akan lebih mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang ditampilkan. Jadi ketika kita tidak dapat mengingat suatu informasi, berarti kita tidak benar-benar memberi atensi pada saat itu. STM berhubungan dengan kesadaran atau mengandung isi kesadaran yaitu apa yang kita pikirkan secara aktif pada waktu tertentu. Jadi misalnya kita ditanya tentang siapa presiden pertama di Amerika Serikat, maka kita melakukan pencarian data pada Long Term Memory (LTM) dan kemudian ditampilkan dalam kesadaran (STM).
Memori pada STM lebih tahan lama dibandingkan dengan sensory memory. Kapasitas STM ini biasanya kurang lebih dari 7 plus minus dua item. Satu tes klasik untuk mengukur kapasitas STM adalah digit span test, yaitu tes yang dilakukan dengan cara membacakan beberapa item pada subyek dengan jeda waktu yang sama kemudian subyek diminta untuk mengulangi item-item tersebut. Kebanyakan orang dewasa tidak mengalami kesulitan untuk melakukan hal ini sepanjang item yang diberikan tidak lebih dari 6 atau 7 item.
Ada 2 cara untuk meningkatkan STM, yaitu:
Rehearsal;
Adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam STM.
Encoding.
Adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
Retrieval adalah suatu proses untuk menemukan memori yang disimpan dan membuatnya menjadi dapat digunakan. Ada 2 jenis retrieval, yaitu:
1. Recognition;
Adalah mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.