Translate

Minggu, 26 Desember 2010

Memory


Teori Memory
Menurut Atkinson dan Shiffrin, memori dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

Sensory memory
Short Term Memory (STM)
Long Term Memory (LTM)

1. Sensory memory

Sensory memory adalah ingatan sementara dari informasi sensoris setelah suatu stimulus dihilangkan. Jenis sensori memori ada dua, yaitu auditory sensory memory dan visual sensory memory. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Sperling, dapat disimpulkan bahwa kemampuan memproses informasi melalui penginderaan jauh lebih baik daripada laporan sederhana secara verbal. Hal ini dikarenakan setelah kita melakukan scanning suatu data orang itu memberikan image pada data tersebut. Visual sensory memory tidak dapat bertahan lama dan terjadi sangat cepat yaitu sekitar seperempat sampai setengah detik. Berdasarkan beberapa penelitian eksperimen, disimpulkan bahwa individu hanya dapat mengingat empat sampai lima dari duabelas item yang ditampilkan kepada individu dengan sangat cepat. Apabila kita tidak fokus atau memberi atensi pada suatu data, maka syaraf penglihatan kita akan dapat mencatat semua informasi yang dapat kita lihat. Namun, kita hanya dapat memfokuskan perhatian pada informasi atau data yang terproyeksi pada bagian sentral mata, yaitu fovea. Sedangkan syaraf peripheral penglihatan kita kurang sensitif dalam menerima data informasi dalam lingkup yang besar dan dalam memindahkan fokus penglihatan mata ketika terjadi pergerakan/pergantian data dan ada cahaya yang dideteksi.

Pada saat kita memberi atensi pada suatu informasi visual, maka informasi tersebut akan ditransfer ke dalam Short Term Memory (STM). Apabila kita gagal dalam memberi atensi, maka konsep yang didapat dari informasi tersebut akan hilang atau terlupakan dan akan tergantikan dengan informasi baru yang telah dikodekan. Walaupun informasi yang didapat tanpa pemberian atensi tersebut akan cepat hilang, namun informasi tersebut setidaknya dapat dipertahankan lebih lama dengan cara mempersepsikan informasi yang baru tersebut dengan cara menggabungkannya dengan informasi lain sebelumnya. Contohnya ketika seseorang diperlihatkan sekilas cahaya pada sebuah lingkaran dalam suatu ruangan yang gelap, orang tersebut menghubungkannya dengan lampu mobil di jalan raya. Jadi, memori tersebut akan muncul sebagai kombinasi antara keduanya dan dihubungkan dengan satu tema, yaitu kilasan cahaya.


2. Short Term Memory (STM)

STM adalah kemampuan yang paling mendasar dari individu untuk merecall suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima informasi tersebut. STM ditentukan oleh kecepatan penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat. STM akan lebih mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang ditampilkan. Jadi ketika kita tidak dapat mengingat suatu informasi, berarti kita tidak benar-benar memberi atensi pada saat itu. STM berhubungan dengan kesadaran atau mengandung isi kesadaran yaitu apa yang kita pikirkan secara aktif pada waktu tertentu. Jadi misalnya kita ditanya tentang siapa presiden pertama di Amerika Serikat, maka kita melakukan pencarian data pada Long Term Memory (LTM) dan kemudian ditampilkan dalam kesadaran (STM).

Memori pada STM lebih tahan lama dibandingkan dengan sensory memory. Kapasitas STM ini biasanya kurang lebih dari 7 plus minus dua item. Satu tes klasik untuk mengukur kapasitas STM adalah digit span test, yaitu tes yang dilakukan dengan cara membacakan beberapa item pada subyek dengan jeda waktu yang sama kemudian subyek diminta untuk mengulangi item-item tersebut. Kebanyakan orang dewasa tidak mengalami kesulitan untuk melakukan hal ini sepanjang item yang diberikan tidak lebih dari 6 atau 7 item.

Ada 2 cara untuk meningkatkan STM, yaitu:

Rehearsal;
Adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam STM.

Encoding.
Adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).

Retrieval adalah suatu proses untuk menemukan memori yang disimpan dan membuatnya menjadi dapat digunakan. Ada 2 jenis retrieval, yaitu:

1. Recognition;

Adalah mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.

Rabu, 15 Desember 2010

Psikologi Politik

MODELS OF DECISSION MAKING and CHOICE
A. Decision Making (Pengambilan Keputusan)
1. Tujuan Pengambilan Keputusan
a. Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain).
b. Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif.
2. Unsur-unsur pengambilan keputusan menurut Soenhadji yaitu; Intuisi, Pengalaman, Fakta, Wewenang, Rasional.
3. Faktor-faktor dalam pengambilan keputusan, Jhon D. Miller menjelaskan faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan yaitu; Pria dan Wanita, Peranan Pengambilan Keputusan, Keterbatasan kemampuan.
4. Proses Pengambilan Keputusan,
Proses pengambilan keputusan dapat kita bahas dari beberapa tokoh diantaranya:
a. Soenhadji menjabarkan proses pengambian keputusan yakni; Tahap Penemuan Masalah, Tahap Pemecahan Masalah (state of nature), Tahap Pengambilan Keputusan (payoff).
b. menurut Herbert A. Simon terdapat tiga fase yaitu; fase Intelegensia, fase Desain, fase Pemilihan (selection).
c. menurut Richard I. Levin terdapat 6 (enam) tahap yakni: Tahap observasi, Tahap analisis dan pengenalan Masalah, Pengembangan Model, Memilih data masukan yang sesuai, Perumusan dan pengetesan, Pemecahan.
d. menurut sir Francis Bacon merumusakan/mendefinisikan masalah;pengumpulan informasi yang relevan, mencari alternatif tindakan, analisis alternatif, memilih alternatif terbaik, melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil.
5. Model Pengambilan Keputusan, Soenhadji menjelaskan beberapa model pengambilan keputusan diantaranya; Model Kuantitatif, Model Kualitatif (Model Probabilitas, Konsep Nilai harapan, Model Matriks, Model Pohon Keputusan (Decision tree Model), Model Kurva Indiferen (kurva tak acuh), Model Simulasi Komputer;(model matematika, simulasi, permainan operasional, model verbal, model
fisik)
B. Making Choice (Membuat Pilihan)
C. Decission Making (Pengambilan keputusan) dan Choice (pilihan) dalam Politik
Model-model dalam pengambilan keputusan dapat dibahas dan dikaji lebih dalam dengan menggunakan teori kognitif dan hal tersebut dapat kita hubungkan dengan psikologi politik khusunya perilaku politik. Sastroatmodjo (1995) menjabarkan bahwa dalam lingkup aktifitas politik akan disinggung berbagai macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan serta pelaksanaannya. Proses penentuan tersebut akan melalui proses seleksi dari berbagai alternatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam aktifitas politik perlu kita pahami apa saja model dan bagaimana proses pengambilan keputusan dan pilihan yang tepat dalam penentuan keputusan tersebut. Adapun penjabaran mengenai model-model pengambilan keputusan dan pilihan sebagai berikut.
Robbins (1999) menjelaskan tentang proses pengambilan keputusan rasional. Proses pengambilan keputusan rasional merupakan pengambil keputusan dengan mengoptimalkan proses dan hasil dalam membuat keputusan. Adapun model-model yang dapat diikuti dalam proses penentuan pilihan tersebut yakni:
1. Mendefenisikan masalah, dalam penentuan keputusan seorang pengambil keputusan sebaiknya lebih dahulu mereka memahami apa masalah yang dihadapi. Suatu masalah akan muncul jika terdapat ketidaksesuaian antara kenyataan dengan keadaan yang diinginkan. Ketepatan dalam mengambil keputusan tergantung pada bagaimana dia menilai masalah atau mendefenisikan masalah.